Tutorial - Melengkapi tiga artikel sebelumnya yang telah membahas instalasi openSUSE 11.3, Fedora 14 dan BackTrack 4 R2. Instalasi Ubuntu 10.10 dalam rangkaian tutorial cara menggunakan satu partisi swap dan home dalam sistem multi OS Linux ini akan menjadi pelengkap, dan kami berharap Anda yang telah mengikuti sejak awal hingga akhir artikel ini dapat mengambil kesimpulan.
Fokus dari tutorila ini lebih ditujukan untuk memberi pemahaman pada pengguna pemula tentang cara pembuatan partisi secara manual, sehingga diharapkan ketika kita hendak menyusun instalasi multi OS dalam sebuah komputer dapat memilih langkah yang aman dan efisien. Ketika dengan hanya membuat sebuah partisi swap dan sebuah partisi home saja telah cukup, mengapa kita perlu membuat partisi tersebut lebih banyak ? yang tentu akan mebuang ruang hardisk secara sia-sia.
Mengistal distro keempat, Ubuntu 10.10.
Jalankan instalasi Ubuntu 10.10 hingga Anda menjumpai halaman "Allocate drive space". Pada langkah tersebut, jika dalam komputer telah memiliki sistem operasi lain maka akan terdapat tiga pilihan, silahkan pilih opsi ketiga "Specify partitions manually (advanced)" lalu tekan tombol "Forward"...
Pada halaman berikutnya Anda cukup memilih partisi "/dev/sda2" lalu me-mount ulang sebagai "/home" dengan cara meng-klik tombol "Change..", pada dialog "Edit partition" pada menu drop down "Mount point" silahkan plilih "/home". PENTING: jangan mengubah opsi lainnya termasuk jangan mencentang opsi pemformatan ("Format the partition")...
Pilih pada "free space" lalu klik tombol "Add...". Pada dialog "Create a new partitions" pilih "Logical" pada opsi "Type for the new partition". Pada "New partition size..." masukkan nilai untuk menentukan besarnya kapasitas partisi yang ingin Anda buat dalam satuan mb, dalam contoh ini kami menggunakan seluruh sisa ruang yang masih ada. Pilih "Ext4 journaling file system" pada menu drop down "Use us" dan pada opsi "Mount point" silahkan pilih "/"...
Setelah semua partisi selesai kita susun, pastikan pada bagian Boot loader "Device for boot loader installation" Anda telah memilih "/dev/sda" bukan yang lain. Klik tombol "Instal Now" untuk memulai proses instalasi Ubuntu 10.10.
Pada halaman "Who are you?" gunakan username yang spesifik untu Ubuntu 10.10 dan jangan sampai menggunakan username yang telah digunakan oleh dua distro sebelumnya (openSUSE 11.3 dan Fedora 14) agar tidak terjadi penimpaan direktori dalam partisi home...
Lanjutkan instalasi sesuai petunjuk yang ditampilkan pada layar. Selesai instalasi, reboot komputer dan pada saat komputer direstart Anda akan menjumpai menu grub seperti nampak pada gambar berikut...
Anda dapat melihat, Ubuntu 10.10 telah mengenali semua sistem operasi yang telah diinstal sebelumnya dan mampu mengkonfigurasi menu grub dengan benar, sehingga kita dapat memilih sistem mana yang ingin kita jalankan melalui menu tersebut.
Setelah Ubuntu 10.10 dijalankan dan kita berada dalam desktop Ubuntu, kita dapat memeriksa pada partisi home (/dev/sda2) telah terdapat tiga folder yang merupakan home direktori user tiga distro yang berbeda (openSUSE 11.3, Fedora 14 dan Ubuntu 10.10). Kita juga dapat melihat pada partisi lain telah ada home direktori untuk user BackTrack 4 R2, dan semua partisi root dari tiga distro lainnya juga dapat kita mount jika diperlukan...
Dengan menggunakan "Disk Utility" kita dapat melihat susunan partisi hardisk yang kita gunakan untuk instalasi multi OS Linux ini...
Pada gambar di atas nampak dengan jelas "/dev/sda1" berkapasitas 1.1 GB merupakan partisi Swap, "/dev/sda2" berkapasitas 11 GB (Ext4) merupakan partisi Home, "/dev/sda3" berkapasitas 31 GB merupakan partisi "Extended" yang berisi "/dev/sda5" berkapasitas 7.5 GB (Ext4) merupakan partisi root openSUSE 11.3, "/dev/sda6" berkapasitas 7.5 GB (Ext4) merupakan partisi root Fedora 14, "/dev/sda7" berkapasitas 1.3 GB (Ext3) merupakan partisi Home BackTrack 4 R2, "/dev/sda8" berkapasitas 8.2 GB (Ext3) merupakan partisi root BackTrack 4 R2 dan "/dev/sda9" berkapasitas 6.4 GB (Ext4) merupakan partisi root Ubuntu 10.10.
Sampai di sini kita dapat mengambil kesimpulan:
- Memanfaatkan sebuah partisi swap untuk banyak distro berbeda pada sebuah komputer adalah bukan hal yang mustahil.
- Menggunakan satu partisi Home untuk distro berbeda dapat dilakukan sepanjang semua distro tersebut mendukung format/sistem file yang digunakan partisi home tersebut.
Selamat mencoba...
0 komentar:
Posting Komentar