Update Status Via Olog Spectech

Status Updater V.2.0

Join The Community

Subscribe via Email
Premium WordPress Themes

Tampilkan postingan dengan label openSUSE. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label openSUSE. Tampilkan semua postingan

Jumat, 03 Juni 2011

Download openSUSE 12.1 Milestone 1

Proyek openSUSE telah mengumumkan peluncuran openSUSE 12.1 Milestone 1. Preview pengembangan pertama dari enam rilis milestone yang direncanakan untuk distribusi Linux yang populer ini. Setelah melewati 6 milestone yang direncanakan itu, pengembangan openSUSE 12.1 akan diikuti dengan dua release candidate. Sedangkan rilis final openSUSE 12.1 dijadwalkan pada tanggal 10 November.

openSUSE 11.4Ditujukan untuk pengembang, penguji dan pengadopsi awal, openSUSE 12.1 Milestone 1 didasarkan pada kernel Linux 2.6.39 terbaru dan dilengkapi dengan update utama untuk GNOME versi 3.0 serta "meng-upgrade versi minor untuk KDE 4.6.3". Seperti yang diharapkan, perubahan lain termasuk sejumlah perbaikan bug dan update berbagai paket, termasuk upgrade untuk GCC, glibc, Perl dan Python.

Para pengembang memperingatkan pengguna bahwa milestone pertama masih "jauh dari stabil", tetapi merupakan "titik awal yang baik untuk pengembangan lebih lanjut". Sama dengan rilis pengembangan lainnya, penggunaan dalam lingkungan kerja tidak disarankan. Dan tak lupa, para pengguna dan penguji diharapkan untuk memberikan umpan balik serta melaporkan bug yang mereka temukan.

Informasi lebih lanjut tentang pengembangan milestone ini dapat ditemukan dalam pengumuman rilis, daftar bug yang mungkin paling mengganggu juga telah disediakan. Milestone 1 openSUSE 12.1 tersedia untuk download baik arsitektur 32-bit maupun 64-bit sebagai DVD installer maupun Live CD desktop. Rilis stabil terbaru openSUSE adalah openSUSE 11.4.

Download openSUSE 12.1 Milestone 1:

Download openSUSE 12.1 Milestone 1.
(Tunggu hingga halaman selesai dimuat agar link download dapat ditampilkan)


Catatan: Jika saat Anda mengunjungi halaman ini link download untuk file yang diinginkan sudah tidak aktif, itu berarti update atau versi baru telah tersedia. Silahkan kunjungi halaman lain di blog ini untuk mendapatkan update atau versi terbaru dari OS/software ini.





Disarikan dari h-online.com

Minggu, 29 Mei 2011

Unity Siap Digunakan Pada openSUSE

Nelson Marques mengumumkan bahwa dia telah bekerja sangat keras untuk memporting antar muka Unity dari Canonical/Ubuntu pada sistem operasi openSUSE 11.4.

Unity-openSUSEUnity adalah antarmuka pengguna baru (shell) yang dirancang dan dibuat oleh Canonical untuk Ubuntu 11.04 (Natty Narwhal) yang baru saja dirilis. Bukan rahasia bahwa banyak pengguna Ubuntu tidak menyukai Unity, namun nampaknya para pengguna openSUSE menginginkan itu dalam distribusi mereka.

Saat ini, hanya Unity 2D yang akan disertakan dalam repositori software openSUSE 11.4 GNOME: Ayatana, dan pekerjaan untuk memporting Unity 3D akan terus berlanjut. Sebuah installer 1-Click juga akan tersedia bagi mereka yang ingin menguji Unity pada openSUSE.

Nelson Marques's mengatakan paket Unity akan mencakup beberapa fitur bagus, seperti peluncur menu auto-hide, pilihan ruang kerja, menu aplikasi dan file, dan transparansi diaktifkan secara default.

"There are transparencies because I enabled ‘composite’ on metacity, which works very nicely. As far as I could understand, the developers of Unity 2D are also looking into implementing Compiz with Unity 2D, which would be sweet." - Kata Nelson Marque.

Sebelum meng-upload paket Unity 2D, Nelson Marques harus memastikan bahwa berbagai dependensi Unity sudah dapat diimplementasikan sebagai mana mestinya, dan bahwa Compiz telah bekerja dengan baik.

Berikut adalah screenshot yang menunjukkan Unity 2D bekerja pada sistem operasi openSUSE 11.4, milik Nelson Marques...

Unity-openSUSE

Unity-openSUSE

Unity-openSUSE

Unity-openSUSE

"A few more additional packages need some care and once they get updated and tested they will be uploaded to GNOME:Ayatana, at which time I will provide an installer (1-Click) for those willing to test Unity-2D."

"Unity 2D will be the first application to use the indicators I have prepared in the past which all all found working, except 1, the AppMenu (strangely it works on GNOME2 panel without issues)." - Kata Nelson Marques dalam pengumuman.

Repositori software openSUSE GNOME: Ayatana juga menyediakan aplikasi-aplikasi populer seperti Evolution, Banshee, Empaty, Metacity, dan berbagai indikator Ubuntu.

Sebagai pengguna Ubuntu, saya berharap Unity akan disambut baik di komunitas openSUSE...






Disarikan dari news.softpedia.com

Selasa, 19 April 2011

Jadwal Rilis Distro Linux Terbaru

Ubuntu 11.04 Beta 1


Ubuntu
  • 2 Juni 2011 - Ubuntu 11.10 Alpha 1 release
  • 30 Juni 2011 - Ubuntu 11.10 Alpha 2 release
  • 4 Agustus 2011 - Ubuntu 11.10 Alpha 3 release
  • 1 September 2011 - Ubuntu 11.10 Beta 1 release
  • 22 September 2011 - Ubuntu 11.10 Beta 2 release
  • 13 Oktober 2011 - Final release Ubuntu 11.10


openSUSE
  • 31 Mei 2011, openSUSE 12.1 Milestone 1
  • 22 Juni 2011, openSUSE 12.1 Milestone 2
  • 14 Juli 2011, openSUSE 12.1 Milestone 3
  • 11 Agustus 2011, openSUSE 12.1 Milestone 4
  • 1 Sept 2011, openSUSE 12.1 Milestone 5
  • 22 Sept 2011, openSUSE 12.1 Milestone 6
  • 13 Okt 2011, openSUSE 12.1 RC 1
  • 27 Okt 2011, openSUSE 12.1 RC 2
  • 3 Nov 2011, openSUSE 12.1 Goldmaster
  • 10 Nov 2011, openSUSE 12.1 Public Release


Jadwal Rilis Mandriva:


Jadwal Rilis Fedora:

Selasa, 05 April 2011

Dukungan Teknis Ubuntu 9.10, openSUSE 11.2 Dan Linux Mint 8 Akan Berakhir




Tiga distro Linux populer akan segera mengakhiri dukungan teknis untuk beberapa versi yang telah lama didukungnya. Ketiga distro tersebut masing-masing adalah openSUSE, Ubuntu dan Linux Mint.

openSUSE 11.2 dukungan teknisnya secara efektif akan berakhir pada 12 Mei mendatang. Sementara itu, Ubuntu 9.10 yang telah mendapatkan dukungan teknis dari Canonical selama 18 bulan, terhitung sejak rilis pertamanya pada 29 Oktober 2009 akan berkahir dukungan teknisnya pada 29 April nanti. Dampak berakhirnya dukungan teknis Ubuntu 9.10 juga akan dirasakan bagi pengguna Linux Mint 8 yang dikembangkan di atas Ubuntu 9.10. Praktis kedua distro ini (Ubuntu 9.10 dan Mint 8) dukungan teknisnya akan berakhir pada hari dan tanggal yang sama.

Bagi pengguna yang masih menggunakan ketiga distro dengan versi yang telah kami sebutkan diatas, sangat disarankan untuk segera mengupgrade sistem mereka ke versi terbaru dari masing-masing distro tersebut.

Bagi pengguna openSUSE dapat mengupgrade sistem yang digunakan ke versi terbaru saat ini yaitu openSUSE 11.4. Bagi pengguna Ubuntu 9.10 dapat mengupgrade ke versi 10.10 atau menanti hingga rilis final Ubuntu 11.04 pada 28 April mendatang. Sedangkan pengguna Linux Mint dapat memperbarui sistem ke versi Linux Min 10 Julia yang telah dirilis beberapa bulan lalu.

Panduan mengupgrade Ubuntu 9.10 dapat Anda baca di https://help.ubuntu.com/community/LucidUpgrades.

Panduan mengupgrade Linux Mint 8 dapat Anda baca di http://community.linuxmint.com/tutorial/view/2.










Disarikan dari news.softpedia.com

Jumat, 11 Maret 2011

openSUSE 11.4 Final Release Telah Tersedia Untuk Download

openSUSE 11.4


Setelah lebih dari delapan bulan bekerja kerja keras, openSUSE 11.4 sekarang sudah dapat didownload secara bebas baik sebagai Live CD KDE4 dan GNOME maupun DVD installer. Kedua image Live CD dan DVD tersedia untuk arsitektur 32-bit dan 64-bit (lihat link download pada akhir artikel).

"Kami bangga untuk mengumumkan peluncuran 11.4 dalam tradisi openSUSE untuk menyampaikan teknologi terkini dengan tetap menjaga stabilitasnya. Rilis 11.4 membawa perbaikan yang signifikan seiring dengan aplikasi terbaru dalam kerangka Free Software. Dikombinasikan dengan penampilan dari tool baru, proyek dan layanan disekeliling rilis 11.4 menandakan pertumbuhan dan vitalitas Proyek openSUSE! " - disampaikan tim openSUSE dalam pengumuman resmi.

openSUSE 11.4

Distro linux openSUSE 11.4 didukung oleh kernel Linux 2.6.37, KDE 4.6 dan GNOME 2.32 sebagai lingkungan desktop utama. Selain itu, LibreOffice 3.3 sekarang telah menjadi default office suite yang menjadikan openSUSE sebagai distribusi Linux stabil pertama yang datang bersama LibreOffice.

Ikhtisar openSUSE 11.4:
  • Linux kernel 2.6.37.1;
  • KDE SC 4.6;
  • GNOME 2.32.0;
  • Glib 2.26;
  • LibreOffice 3.3.1;
  • Mozilla Firefox 4.0 Beta 12;
  • Kinerja dan skalabilitas yang lebih baik;
  • Peningkatan kecepatan booting;
  • Penyegaran repositori yang lebih cepat;
  • Proses instalasi software dan update kini lebih cepat;
  • Driver Open Broadcom Wireless;
  • Peningkatan dukungan Wacom;
  • Dukungan terhadap hardware yang lebih luas;
  • Dukungan untuk qemu-kvm dan VirtualBox;
  • Vixie Cron telah diganti dengan Cronie 1.4.6 (mendukung SELinux dan PAM);
  • Xen 4.0.2;
  • VirtualBox 4.0.4;
  • Apache 2.2.17;
  • lighttpd 1.4.26;
  • ngninx 0.8.54;
  • PostgreSQL 9.0.3;
  • MySQL 5.1.53;
  • MariaDB 5.1;
  • Qt 4.7.1;
  • QtCreator 2.1;
  • GTK+ 3;
  • GRUB2.
openSUSE 11.4

"OpenSUSE 11.4 merupakan usaha bersama dari ribuan pengembang yang turut berpartisipasi dalam proyek openSUSE. Kontributor baik yang di dalam maupun di luar proyek openSUSE, harus bangga dari rilis ini, dan mereka layak mendapat ucapan "terima kasih" yang tak terhingga untuk kerja keras dan perhatian yang telah dicurahkan pada 11.4".

"Kami berharap 11.4 adalah rilis terbaik openSUSE, dan hal itu akan membantu mendorong penggunaan Linux di mana-mana! Kami berharap Anda semua mendapatkan banyak kesenangan saat menggunakan 11.4, dan kami pun berharap untuk bekerja bersama Anda pada rilis berikutnya! " - Dinyatakan pada akhir pengumuman rilis .


Download openSUSE 11.4 Final Release:






Disarikan dari news.softpedia.com

Senin, 28 Februari 2011

openSUSE 11.4 RC2 Telah Tersedia Untuk Pengujian

openSUSE 11.4

openSUSE - Tidak jelas kapan RC pertama diluncurkan ,pengembang openSUSE telah mengumumkan release candidate kedua (RC2) untuk versi 11.4 dari distribusi Linux openSUSE. Sedangkan final rilis openSUSE 11.4 dijadwalkan datang pada bulan Maret ini.

Seperti pada tahap pembangunan lainnya, para pengembang memfokuskan pada masalah bug yang ditemukan dalam versi pengembangan sebelumnya, tercatat telah 132 bug diperbaiki hingga hari terakhir. Perubahan lain pada openSUSE 11.4 RC2 ini meliputi beberapa update paket, pergantian dari OpenOffice.org ke LibreOffice dan sentuhan akhir untuk KDE SC 4.6.

openSUSE 11.3
Rilis pengembangan ini ditujukan bagi para developer, penguji dan anggota masyarakat, tidak disarankan untuk diinstal pada mesin produksi atau pada komputer kerja sehari-hari. Para penguji diharapkan memberikan umpan balik atas bug yang mungkin mereka dapati.

Rincian lebih lanjut tentang RC kedua bisa ditemukan dakam pengumuman rilis. openSUSE 11.4 RC2 tersedia untuk download baik untuk arsitektur 32-bit maupun 64-bit. Versi stabil terbaru adalah openSUSE 11.3 yang telah tersedia sejak Juli 2010.

Download openSUSE 11.4:

Download openSUSE 11.4 RC2.

Catatan: Jika saat Anda mengunjungi halaman ini link download untuk file yang diinginkan sudah tidak aktif, itu berarti update atau versi baru telah tersedia. Silahkan kunjungi halaman lain di blog ini untuk mendapatkan update atau versi terbaru dari OS/software yang Anda butuhkan.






Disarikan dari h-online.com-image softpedia.com

Selasa, 15 Februari 2011

Menginstal Ubuntu 10.10 Untuk Sistem Multi OS Linux (4) - Selesai.

Ubuntu 10.10
Tutorial - Melengkapi tiga artikel sebelumnya yang telah membahas instalasi openSUSE 11.3, Fedora 14 dan BackTrack 4 R2. Instalasi Ubuntu 10.10 dalam rangkaian tutorial cara menggunakan satu partisi swap dan home dalam sistem multi OS Linux ini akan menjadi pelengkap, dan kami berharap Anda yang telah mengikuti sejak awal hingga akhir artikel ini dapat mengambil kesimpulan.

Fokus dari tutorila ini lebih ditujukan untuk memberi pemahaman pada pengguna pemula tentang cara pembuatan partisi secara manual, sehingga diharapkan ketika kita hendak menyusun instalasi multi OS dalam sebuah komputer dapat memilih langkah yang aman dan efisien. Ketika dengan hanya membuat sebuah partisi swap dan sebuah partisi home saja telah cukup, mengapa kita perlu membuat partisi tersebut lebih banyak ? yang tentu akan mebuang ruang hardisk secara sia-sia.

Mengistal distro keempat, Ubuntu 10.10.

Jalankan instalasi Ubuntu 10.10 hingga Anda menjumpai halaman "Allocate drive space". Pada langkah tersebut, jika dalam komputer telah memiliki sistem operasi lain maka akan terdapat tiga pilihan, silahkan pilih opsi ketiga "Specify partitions manually (advanced)" lalu tekan tombol "Forward"...

Ubuntu 10.10
Pada halaman berikutnya Anda cukup memilih partisi "/dev/sda2" lalu me-mount ulang sebagai "/home" dengan cara meng-klik tombol "Change..", pada dialog "Edit partition" pada menu drop down "Mount point" silahkan plilih "/home". PENTING: jangan mengubah opsi lainnya termasuk jangan mencentang opsi pemformatan ("Format the partition")...

Ubuntu 10.10
Pilih pada "free space" lalu klik tombol "Add...". Pada dialog "Create a new partitions" pilih "Logical" pada opsi "Type for the new partition". Pada "New partition size..." masukkan nilai untuk menentukan besarnya kapasitas partisi yang ingin Anda buat dalam satuan mb, dalam contoh ini kami menggunakan seluruh sisa ruang yang masih ada. Pilih "Ext4 journaling file system" pada menu drop down "Use us" dan pada opsi "Mount point" silahkan pilih "/"...

Ubuntu 10.10
Setelah semua partisi selesai kita susun, pastikan pada bagian Boot loader "Device for boot loader installation" Anda telah memilih "/dev/sda" bukan yang lain. Klik tombol "Instal Now" untuk memulai proses instalasi Ubuntu 10.10.

Pada halaman "Who are you?" gunakan username yang spesifik untu Ubuntu 10.10 dan jangan sampai menggunakan username yang telah digunakan oleh dua distro sebelumnya (openSUSE 11.3 dan Fedora 14) agar tidak terjadi penimpaan direktori dalam partisi home...

Ubuntu 10.10
Lanjutkan instalasi sesuai petunjuk yang ditampilkan pada layar. Selesai instalasi, reboot komputer dan pada saat komputer direstart Anda akan menjumpai menu grub seperti nampak pada gambar berikut...

Ubuntu 10.10
Anda dapat melihat, Ubuntu 10.10 telah mengenali semua sistem operasi yang telah diinstal sebelumnya dan mampu mengkonfigurasi menu grub dengan benar, sehingga kita dapat memilih sistem mana yang ingin kita jalankan melalui menu tersebut.

Setelah Ubuntu 10.10 dijalankan dan kita berada dalam desktop Ubuntu, kita dapat memeriksa pada partisi home (/dev/sda2) telah terdapat tiga folder yang merupakan home direktori user tiga distro yang berbeda (openSUSE 11.3, Fedora 14 dan Ubuntu 10.10). Kita juga dapat melihat pada partisi lain telah ada home direktori untuk user BackTrack 4 R2, dan semua partisi root dari tiga distro lainnya juga dapat kita mount jika diperlukan...

Ubuntu 10.10
Dengan menggunakan "Disk Utility" kita dapat melihat susunan partisi hardisk yang kita gunakan untuk instalasi multi OS Linux ini...

Ubuntu 10.10
Pada gambar di atas nampak dengan jelas "/dev/sda1" berkapasitas 1.1 GB merupakan partisi Swap, "/dev/sda2" berkapasitas 11 GB (Ext4) merupakan partisi Home, "/dev/sda3" berkapasitas 31 GB merupakan partisi "Extended" yang berisi "/dev/sda5" berkapasitas 7.5 GB (Ext4) merupakan partisi root openSUSE 11.3, "/dev/sda6" berkapasitas 7.5 GB (Ext4) merupakan partisi root Fedora 14, "/dev/sda7" berkapasitas 1.3 GB (Ext3) merupakan partisi Home BackTrack 4 R2, "/dev/sda8" berkapasitas 8.2 GB (Ext3) merupakan partisi root BackTrack 4 R2 dan "/dev/sda9" berkapasitas 6.4 GB (Ext4) merupakan partisi root Ubuntu 10.10.

Sampai di sini kita dapat mengambil kesimpulan:
  • Memanfaatkan sebuah partisi swap untuk banyak distro berbeda pada sebuah komputer adalah bukan hal yang mustahil.
  • Menggunakan satu partisi Home untuk distro berbeda dapat dilakukan sepanjang semua distro tersebut mendukung format/sistem file yang digunakan partisi home tersebut.

Selamat mencoba...

Senin, 14 Februari 2011

Menginstal BackTrack 4 R2 Untuk Sistem Multi OS Linux (3)

BackTrack 4 R2

Tutorial - Melanjutkan tutorial sebelumnya, yang merupakan rangkaian cara menggunakan satu partisi swap dan partisi home untuk multi OS Linux. Pada artikel pertama kita telah menginstal distro pertama openSUSE11.3 dan artikel kedua telah kita bahas cara menginstal distro kedua Fedora 14.

Distro ketiga yang akan kita bahas cara penginstalannya ialah BackTrack 4 R2. Seperti telah kami sampaikan dalam artikel pertama, distro ketiga ini menjadi contoh kasus, dimana BackTrack 4 R2 belum mendukung sistem file yang digunakan oleh dua distro yang telah diinstal sebelumnya.

Baiklah, tanpa berpanjang lebar lagi, kita akan mulai menginstal BackTrack 4 R2 dalam rangkain cara menggunakan satu partisi swap dan partisi home untuk multi OS Linux ini.

Menginstal distro ketiga, BackTrack 4 R2.

Seperti biasa, jalankan CD/DVD installer BackTrack 4 R2 sebagai media booting pertama. Silahkan ikuti petunjuk instalasi hingga Anda mendapati halaman "Prepare Disk Space". Silahkan pilih opsi keempat "Manual" untuk menyusun partisi secara manual lalu tekan tombol "Forward" untuk melanjutkan...

BackTrack 4 R2
Pada halaman "Prepare Partitions" Anda dapat melihat BackTrack mampu mengenali /dev/sda1 sebagai swap area dengan benar namun ia mengenali /dev/sda2, sda5 dan sda6 yang masing-masing merupakan partisi home, partisi root disto openSuse 11.3 dan partisi root distro Fedora 14 sebagai EXT3. Padahal, seperti kita ketahui bersama pada dua artikel sebelumnya, bahwa ketiga partisi tersebut menggunakan format sistem file EXT4...

BackTrack 4 R2
Jika Anda menjumpai kasus semacam ini, Anda jangan memaksakan diri untuk tetap menggunakan sda2 sebagai partisi home, karena potensi kerusakan instalasi distro sebelumnya dan hilangnya data-data pada partisi tersebut sangat besar. Sebagai pilihan, kita dapat membiarkan agar home direktori user diletakkan pada root partisi BackTrack. Ini artinya kita tidak menyiapkan partisi home atau kita tetap membuat partisi home pada ruang kosong yang masih tersedia. Dalam contoh ini, kami memilih opsi kedua yaitu membuat partisi terpisah pada ruang kosong untuk home direktori user Backtrack.

Silahkan pilih "free space" lalu tekan tombol "New partition" untuk membuat partisi home. Pilih "Logical" pada opsi "Type for the new partition", isi kolom "New partition size..." dengan kapasatas yang Anda inginkan dalam satuan mb, pada contoh ini kami memasukkan nilai "1500". Pada menu dropdown "Use as" pilih "Ext3 journaling file system" dan pada menu "Mount point" silahkan pilih "/home"...

BackTrack 4 R2
Langkah berikutnya adalah membuat partisi root, pilih "free space" lalu tekan tombol "New partition". Pilih "Logical" pada opsi "Type for the new partition", isi kolom "New partition size..." dengan kapasatas yang Anda inginkan dalam satuan megabytes, pada contoh ini kami memasukkan nilai "9000", sebagai catatan, BackTrack 4 R2 sekurangnya membutuhkan partisi root sebesar 8 GB. Pada menu dropdown "Use as" pilih "Ext3 journaling file system" dan pada menu "Mount point" silahkan pilih "/"...

BackTrack 4 R2
Setelah susunan partisi instalasi BackTrack selesai dibuat, klik tombol "Forward" untuk melanjutkan proses instalasi...

BackTrack 4 R2
Pada halaman "Ready to install", klik tombol "Advenced...", pada dialog "Advenced options" pastikan pilihan "Install boot loader" telah dipilih dan pada "Device for boot loader installation" device yang dipilih adalah "/dev/sda". Lihat gambar untuk jelasnya...

BackTrack 4 R2
Lanjutkan dengan menekan tombol "Install" dan proses instalasi BackTrack 4 R2 akan dilanjutkan, tunggulah hingga proses instalasi diselesaikan...

BackTrack 4 R2
Setelah instalasi selesai, segeralah reboot komputer, Anda akan menjumpai menu grub seperti terlihat pada gambar berikut...

BackTrack 4 R2
Catatan kasus: Meskipun Backtrack 4 R2 mampu mengenali dan menyusun menu untuk sistem yang telah ada sebelumnya (openSUSE 11.3 dan Fedora 14), lihat gambar di atas.. namun karena belum mendukung file sistem yang digunakan oleh kedua ditro tersebut maka ketika kita hendak menjalankan distro lain (Fedora 14 misalnya) melalui menu grub ini, akan ditampilkan pesan kesalahan seperti nampak pada gambar berikut...

BackTrack 4 R2
Silahkan pilih menu "BackTrack 4 R2, kernel 2.6.35.8" untuk menjalankan BackTrack 4 R2. Pada layar login, silahkan masukkan username "root" dengan password "toor". Untuk bekerja dengan GUI, silahkan ketik "startx" lalu tekan enter untuk menjalankan desktop KDE pada distro BackTrack 4 R2...

BackTrack 4 R2
Kesimpulan:
  • BackTrack 4 R2 dapat menggunakan partisi swap bersama distro lain namun tidak dapat menggunakan partisi home besama-sama distro lain yang telah diinstal sebelumnya.
  • Karena BackTrack belum mendukung sistem file yang digunakan distro sebelumnya maka kita tidak dapat menggunakan grub pada distro ini untuk menjalankan distro lainnya.

Saran:
  • Sebaiknya Distro BackTrac 4 R2 diinstal sebagai sistem pertama sehingga distro-distro yang diinstal berikutnya, yang telah mendukung sitem file EXT3 akan dapat mejalankan BackTrack dari menu grub yang digunakan.

Kita akan melanjutkan tutorial ini dengan menginstal distro terakhir, Ubuntu 10.10 pada artikel berikutnya.

Bersambung...

Minggu, 13 Februari 2011

Menggunakan Satu Partisi Swap Dan Home Dalam Sistem Multi OS Linux (2) - Menginstal Fedora 14

Fedora 14
Tutorial - Melanjutkan artikel sebelumnya tentang Cara Menggunakan Satu Partisi Swap Dan Home Dalam Sistem Multi OS Linux, yang mana dalam artikel tersebut kami telah menjelaskan beberapa hal terkait penyusunan partisi hardisk untuk sistem multi OS Linux.

Distro Linux pertama yang telah kita instal dalam rangkaian tutorial ini adalah openSUSE 11.3. Kini kita akan mulai menginstal distro kedua yaitu Fedora 14. Jika Anda belum memiliki installer Fedora 14, silahkan Anda download terlebih dahulu.

Persiapkan juga Distro selanjutnya, BackTrack 4 R2 dan Ubuntu 10.10. Kini saatnya memulai langkah berikutnya tentang cara menggunakan sebuah partisi swap dan home untuk multi OS Linux...

Mengistal distro kedua, Fedora 14:

Jalankan komputer Anda dan lakukan booting menggunakan CD/DVD Fedora 14. Silahkan ikuti langkah-langkah yang ditampilkan pada layar hingga Anda menjumpai halaman "What type of device will your installation involve?". Pada halaman tersebut silahkan pilih opsi kedua "Specialized Storage Devices" lalu klik "Next"...

Fedora 14
Centang pada hardisk yang terdeteksi, pada contoh ini, hardisk terdeteksi sebagai "sda", klik "Next" untuk melanjutkan...

Fedora 14
Anda akan dibawa ke halaman "Which type of installation would you like?". Pada langkah ini, silahka pilih opsi kelima "Create Custom Layout" untuk menyusun partisi secara manual, tekan tombol "Next" untuk melanjutkan...

Fedora 14
Ini adalah bagian yang sangat penting. Anda dapat melihat, Fedora 14 telah mengenali sda1 sebagai swap area (partisi swap) sehingga kita tidak perlu nelakukan langkah apapun untuk partisi sda1 ini...

Fedora 14
Pilih pada sda2, perlu diingat, pada artikel sebelumnya saat menginstal openSUSE 11.3 kita telah membuat partisi home pada /dev/sda2 sehingga pada langkah ini kita cukup memilih dan memout ulang partisi tersebut sebagai "/home". Harap berhati-hati jangan sampai memilih opsi pemformatan ketika memount ulang /dev/sda2 sebagai "/home", karena jika sampai terjadi pemformatan maka instalasi openSUSE 11.3 yang telah kita lakukan sebelumnya akan RUSAK. Pilih partisi sda2 lalu klik tombol "Edit" untuk memount partisi tersebut sebagai "/home". Pilih "/home" pada menu dropdown "Mount Point". Ingat, jangan melakukan perubahan apapun pada opsi lain, klik "OK" untuk melanjutkan. Silahkan lihat gambar berikut untuk jelasnya...

Fedora 14
Pilih ruang kosong yang masih ada pada bagian "Free" dibawah sda3 (yang merupakan partisi extended). Klik tombol "Create", pada menu dropdown "Mount Point" silahkan pilih "/", pilih "ext4" pada menu "File System Type" lalu masukkan nilai dalam ukuran MB pada kolom "Size (MB)", dalam contoh ini kami memasukkan nilai "7169" sama dengan besarnya partisi "/" untuk sistem openSUSE 11.3. Klik "OK". Sekarang kita telah memiliki partisi "/" untuk Fedora 14...

Fedora 14
Inilah susunan partisi yang kami punyai saat ini. Lihat baik-baik pada gambar berikut, opsi pemformatan hanya dilakukan untuk sda6 yang merupakan partisi "/" untuk sistem Fedora 14, klik "Next" untuk melanjutkan instalasi...

Fedora 14
Selanjutnya, pastikan opsi "Install boot loader on /dev/sda" telah dipilih. jangan melakukan perubahan apapun pada opsi ini. Pada bagian "Boot loader operating system list" kita dapat menambahkan sistem operasi openSUSE 11.3 yang telah kita instal sebelumnya, namun pada langkah ini kami membiarkannya dan tidak melakukan penambahan. Ini untuk mencoba apakah Fedora 14 dapat mengonfigurasi secara otomatis sistem operasi yang sebelumnya sudah ada. Klik "Next" untuk melanjutkan...

Fedora 14
Proses pembuatan partsisi untuk instalasi Fedora 14 telah selesai. Silahkan ikuti petunjuk pada layar untuk melanjutkan proses instalasi. Pada halaman "Create User", pastikan Anda membuat username yang spesifik untuk sistem Fedora 14 ini dan jangan sampai menggunakan username yang sama dengan yang telah Anda gunakan pada openSUSE 11.3...

Fedora 14
Ketika instalasi selesai, silahkan reboot komputer Anda. Kini kita telah memiliki dua OS Linux berbeda pada satu komputer dengan menggunakan sebuah partisi swap dan home secara bersama-sama. Pada gambar berikut Anda dapat melihat pada partisi home telah terdapat dua folder yang merupakan home direktori user untuk openSUSE 11.3 dan Fedora 14...

Fedora 14
Catatan Kasus: Seperti telah kami sampikan pada bagian konfigurasi boot loader di atas, kami membiarkan pengaturan sesuai default dan ternyata Fedora 14 tidak dapat melakukan konfiguras boot loader (grub) secara otomatis untuk menambahkan sistem operasi yang telah ada sebelumnya (openSUSE 11.3). Untuk menghemat waktu dan untuk alasan kemudahan kami menggunakan live cd distro "sejuta umat" Ubuntu 10.10 untuk mengkonfigurasi secara manual menu grub Fedora 14, sehingga ketika komputer dinyalakan menu grub Fedora 14 dapat menampilkan dua pilihan sistem operasi yang akan dijalankan...

Fedora 14
Langkah selanjutnya pada rangkaian tutorial ini adalah menginstal distro ketiga, BackTrack 4 R2.

Bersambuang...

Cara Menggunakan Satu Partisi Swap Dan Home Dalam Sistem Multi OS Linux (1) - Menginstal openSUSE 11.3

openSUSE 11.3

Tutorial - Multi OS Linux dalam sebuah komputer bukanlah hal yang mustahil dan baru. Kali ini kita akan belajar bersama menyusun beberapa sitem Linux berbeda, menginstalnya dalam sebuah hardisk dengan hanya membuat sebuah partisi swap dan sedapat mungkin menjadikan home direktori semua user sistem berbeda itu dalam satu partisi saja.

Contoh ini akan menyatukan penggunaan partisi swap dan partisi home dari empat sistem Linux berbeda, keempat distro Linux tersebut secara berurutan adalah openSUSE 11.3, Fedora 14, BackTrack 4 R2 dan disrto Linux "Sejuta Umat" Ubuntu 10.10.

Pertanyaannya adalah, apakah itu mungkin?. Sengaja kami akan menyajikan sebuah contoh kasus dimana distro ketiga yang kami instal belum mendukung file sistem yang digunakan distro lainnya.

Meski kami tekah menggunakan versi terbaru, BanckTrack 4 R2 yang dirilis beberapa bulan lalu, namun belum memiliki dukungan untuk file sistem modern EXT4 yang telah menjadi file sistem default pada kebanyakan distro lain yang ada.

Sebelum mengikuti langkah-langkah selanjutnya, kami mengingatkan pada Anda yang berminat mencoba untuk berhati-hati dan mencermati segala resiko yang mungkin terjadi jika Anda melakukan kesalahan. Kami sarankan Anda mencoba pada komputer non produksi atau pada komputer yang tidak digunakan untuk pekerjaan sehari-hari atau pada mesin virtual. Hal ini sangat penting mengingat kesalahan dan kecerobohan sekecil apapun memiliki potensi untuk menghapus dan menghilangkan semua data yang Anda miliki dan itu TIDAK AKAN PERNAH BISA DIKEMBALIKAN LAGI.

Jika Anda telah yakin untuk mencobanya, kita akan segera memulai tutorial ini dengan menginstal distro pertama, openSUSE 11.3. Titik berat dalam tutorial ini adalah pemilihan dan pembuatan partisi untuk menyiapkan instalasi masing-masing distro, sehingga kami tak akan menyajikan cara instalasi ditro-distro tersebut secara lengkap.

Siapkan sebuah hardisk kosong, dalam contoh ini kami gunakan sebuah hardisk berkapasitas 40 GB. CD/DVD instalasi masing-masing distro (openSUSE 11.3, Fedora 14, BackTrack 4 R2 dan Ubuntu 10.10).

Menginstal openSUSE 11.3.

Masukkan CD/DVD openSUSE 11.3 dalam CD/DVD drive lalu restart komputer. Atur bios agar menggunakan perangkat CD/DVD menjadi media booting pertama.

Ikuti semua langkah yang ditampilkan pada layar hingga sampa pada halaman "Suggested Partitioning". Padalah langkah ini silahkan pilih opsi pertama "Partition Based" untuk menyusun partisi secara manual. Klik tombol "Create Partition Setup..." untuk melanjutkan...

openSUSE 11.3
Pada halaman "Preparing Hard Disk", plih opsi kedua "Custom Partitioning (for experts)" lalu klik tombol "Next"...

openSUSE 11.3
Pada halaman "Expert Partitioner", pilih hardisk yang terdeteksi. Pada contoh ini, hardisk kami terdeteksi sebagai "/dev/sda" berkapasitas 40 GB. Klik "Add Partition..." untuk membuat sebuah partisi...

openSUSE 11.3
Anda akan dibawa ke halaman "Add Partition On /dev/sda", plih opsi pertama "Primary Partition" lalu klik "Next"...

openSUSE 11.3
Partisi pertama yang akan kita buat adalah partis swap. Dalam contoh ini kami membuat partisi swap sebesar 1 GB, pilih opsi kedua "Costum Size" lalu pada kolom "Size" masukkan nilai "1 GB", silahkan lihat gambar untuk lebih jelasnya...

openSUSE 11.3
Klik "Next" untuk melanjutkan. Pada halaman berikutnya, pilih "Swap" dalam menu drop down "File System" dan pada opsi "Mount Point" pastikan "Swap" telah dipilih. Klik "Finish", kini kita telah memiliki partisi swap sebesar 1 GB...

openSUSE 11.3
Langkah selanjutnya kita kan membuat partisi "home" yang akan kita gunakan sebagai home direktori semua user untuk semua disto yang kita instal. Pilih ruang kosong pada hardisk lalu klik "Add Partition..."

openSUSE 11.3
Pilih opsi pertama "Primary Partition" lalu klik "Next". Selanjutnya pilih opsi kedua "Costum Size" lalu masukkan nilai 10 GB dalam kolom "Size", klik "Next" untuk melanjutkan...

openSUSE 11.3
Pada halam berikutnya, pilih "ext4" dalam menu dropdown "File System" pada opsi "Format Partition". Pada opsi "Mount Partition" pilih "/home" dalam menu dropdown "Mount Point". Klik "Finish" dan kita telah memiliki sebuah partisi home...

openSUSE 11.3
Pilih ruang kosong pada hardisk lalu klik "Add Partition...". Pada halaman berikutnya pilih opsi kedua "Extended Partition", opsi ini dipilih mengingat kita hanya diijinkan memiliki empat partisi primer saja dalam sebuah hardisk. Klik "Next" untuk melanjutkan...

openSUSE 11.3
Masukkan nilai "7 GB" pada kolom "Size" lalu klik "Next" untuk melanjutkan...

openSUSE 11.3
Pilih "ext4" pada menu dropdown "File System", pilih "/" pada "Mount Point" lalu klik "Finish"...

openSUSE 11.3
Kini kita telah memiliki partisi root untuk tempat menginstal openSUSE 11.3. Klik tombol "Accept", proses penyusunan partisi pada hardisk akan dilakukan...

openSUSE 11.3
Pada resume partisi terlihat bahwa kita telah memiliki partisi "swap" sebesar 1 GB pada "/dev/sda1", sebuah partisi "/home" pada "/dev/sda2" sebesar 10 Gb denga file sistem EXT4 yang telah kita tentukan dan sebuah partisi extended pada "/dev/sda3" yang berisi partisi "/" berformat ext4 sebesar 7 GB pada "/dev/sda5", lihat gambar untuk lebih jelasnya...

openSUSE 11.3
Lanjutkan proses instalasi dengan mengikuti langkah-langkah yang ditampilkan pada layar. Ketika sampai pada halaman "Create New User", tentukan nama user yang spesifik untuk disto openSUSE ini, mengingat kita akan meletakkan home user ditro lain yang kelak akan kita instal dalam partisi yang sama, sehingga usahakan untuk tidak membuat username yang sama pada tiap-tiap distro agar tidak terjadi penimpaan home direktori...

openSUSE 11.3
Selesai instalasi, reboot komputer Anda dan kini kita telah memiliki sistem openSUSE 11.3 terinstal pada komputer...

openSUSE 11.3
Langkah berikutnya dalam menyusun multi OS Linux ini adalah menginstal distro kedua Fedora 14.

Bersambung...